Berikut adalah bacaan do’a dan dzikir yang dibaca setelah sholat fardhu / 5 waktu (yaitu setelah salam).
Bismilahir Rahmanir Rahiim
(1) Membaca:
- ASTAGHFIRULLOOH (3x)
(artinya: Aku mohon ampun kepada Allah)
- ALLOHUMMA ANTAS-SALAAM, WA MINKAS-SALAAM, TABAAROKTA YAA DZAL-JALAALI WAL-IKROOM
(artinya: Ya Allah, Engkaulah Maha Sejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Mahasuci Engkau, wahai Rabb Pemilik Keagungan dan Kemuliaan).
(2) Membaca:
- LAA ILAAHA ILLALLOOH WAKHDAHU LAA SYARIIKA-LAH, LAHUL-MULKU WA-LAHUL HAMDU, WA-HUWA ‘ALAA KULLI SYAY-IN QODIIR
(artinya: Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)
- ALLOOHUMMA LAA MAANI’A LIMAA A’THOYTA, WALAA MU’TIYA LIMAA MANA’TA, WALAAYANFA’U DZAL-JADDI MINKAL-JADDU
(Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa) Mu).
(3) Membaca:
- LAA ILAAHA ILLALLOOH WAKHDAHU LAA SYARIIKA-LAH, LAHUL-MULKU WA-LAHUL HAMDU, WA-HUWA ‘ALAA KULLI SYAY-IN QODIIR
(artinya: Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)
- LAA HAWLA WALAA QUW WATA ILLAA BILLAAH. LAA ILAAHA ILLALLOOHU, WA-LAA NA’BUDU ILLAA IYYAAH, LAHUN-NI’MATU WALAHUL-FADH-LU WALAHUS-TSANAA’UL HASAN, LAAILAAHA ILLALLOOHU MUKHLISHIINNA LAHUD-DIINA WA-LAW KARIHAL KAAFIRUUN
(artinya: Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujian yang baik. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya).
(4) Khusus untuk Shubuh dan Maghrib ditambah dzikir ini:
- LAA ILAAHA ILLALLOOH WAKHDAHU LAA SYARIIKA-LAH, LAHUL-MULKU WA-LAHUL HAMDU, YUHYII WA YUMIITU WA-HUWA ‘ALAA KULLI SYAY-IN QODIIR (10x)
(artinya: Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
(5) Membaca:
- ALLOHUMMAA A’INNII ‘ALAA DZIK-RIKA, WA SYUK-RIKA, WA KHUSNI ‘IBAADATIK
(artinya: Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikirt kepada Mu, bersyukur kepada Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)
(6) Membaca:
- SUB-HAANALLOOH (33x) (artinya: Maha Suci Allah)
- AL-HAMDULILLAAH (33x) (artinya: Segala puji bagi Allah)
- ALLOOHU AKBAR (33x) (artinya: Allah Maha Besar)
- LAA ILAAHA ILLALLOOHU WAKH-DAHU LAA SYARIIKA-LAH, LAHUL-MULKU WA-LAHUL KHAMDU, WA-HUWA ‘ALAA KULLI SYAY-IN QODIIR (1x)
(artinya: Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)
(7) Membaca:
- Surat AL-IKHLAS (QUL HUWALLOOHU AHAD ….dst),
- Surat AL-FALAQ (QUL A’UUDZUBIROBBIL FALAQ….. dst),
- Surat AN-NAAS (QUL A’UUDZUBIROBBIN-NAAS …..dst)
(8) Membaca:
Ayat Kursi (ALLOOHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL- HAYYUL QOYYUM…dst)
(9) Selesai sholat Shubuh membaca:
ALLOOHUMMA INNII AS-ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN WA RIZQON THOYYIBAN WA ‘AMALAN MUTAQOBBALAN
(artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima).
Keterangan dalil:
(1) Hadits Riwayat Muslim No.591, Ahmad V/275, 279, Abu Dawud No.1513, an-Nasa-i III/68, Ibnu Khuzaimah No.737, ad-Darimi I/311 dan Ibnu Majah No.928.
(2) HR. Al-Bukhari No.844 dan Muslim No.593, Abu Dawud No.1505, Ahmad IV/245, 247, 250, 254, 255, Ibnu Khuzaimah No.742 dan an-Nasa-i III/59, 60
(3) Hadits Riwayat Muslim No.594, Ahmad IV/4, 5, Abu Dawud No. 1506, 1507, An-Nasa-i III/59, Ibnu Khuzaimah No.740, 741
(4) Hadits Riwayat Ahmad IV/227, at-Tirmidzi No.3474
(5) Hadits Riwayat Abu Dawud No.1522, an-Nasa-i III/53, Ahmad V/245 dan al-Hakim (I/273 dan III/273)
(6) Hadits Riwayat Muslim No. 597, Ahmad II/371, 483, Ibnu Khuzaimah No.750, dan al-Baihaqi II/187
(7) Hadits Riwayat Abu Dawud No.1523, an-Nasa-I III/68, Ibnu Khuzaimah No. 755 dan Hakim I/253. Lihat shohih at-Tirmidzi No.II/8
(8) Hadits Riwayat an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah No.100 dan Ibnus Sunni No.124, dishohihkan oleh Al-Bani
(9) Hadits Riwayat Ibnu Majah No.925, Shohih Ibni Majah I/152 No.753 dan Ibnus Sunni alam ‘Amalul Yaum wal Lailah
0 comments:
Post a Comment