Searching...
Thursday 16 February 2012

Komunikasi Data (Part 2)

3.Jenis Komunikasi Data
Dalam pemakaiannya komunikasi data dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a.Komunikasi Data Offline.
b.Komunikasi Data Online.

1.Komunikasi Data Offline
Pengumpulan sejumlah data yang telah disiapkan diubah dalam bentuk yang dapat diterima sistem komputer dan dikumpulkan dalam suatu terminal ( pusat pengolahan data ) dan kemudian dikirimkan. Pada penerima, data yang diterima dari pusat pengolahan data diolah lagi kedalam bentuk lain sesuai dengan yang diinginkan.
Pada saat data dikumpulkan oleh sistem komputer bersamaan dengan itu terminal A mengubah data tersebut kedalam bentuk yang telah disepakati, lalu oleh modem dipancarkan ke modem lawannya kemudian disimpan didalam terminal B. 

2.Komunikasi Data Online
Komunikasi data jenis ini lebih banyak waktu yang dapat dihemat karena data yang dikumpulkan dapat diterima langsung oleh sistem komputer lalu segera diolah. Dengan cara ini operator atau pemakai dapat mengirimkan data langsung dari komputer ke terminal yang dihubungkan ke saluran komunikasi.
Data yang telah terkumpul sudah merupakan data yang telah disepakati kemudian dipancarkan ke modem lawan dan menerima langsung oleh sistem komputer lawannya. Contohnya jaringan yang menggunakan komunikasi data online antara lain komputer ke komputer, komputer ke host, dan host ke host.

4.Proses Interfacing
Pada prinsipnya fungsi hubungan antar modem dengan komputer hanya terdiri dari trasmit data dan receive data. Untuk menghubungkan peralatan DTE dengan DCE digunakan ketentuan baku dengan standar RS 232 C. 
Pada standar ini sinyal-sinyal pengontrolnya adalah sebagai berikut :
•DTR (Data Transmit Ready)
•DSR (Data Set Ready)
•RTS (Request To Send)
•DCD (Data Carrier Detect)
Sedang untuk proses interfacing dapat digambarkan sebagai berikut:



Seperti terlihat pada gambar diatas kedelapan pin tadi merupakan pin-pin yang digunakan dalam proses interfacing.

Fungsi dari pin-pin tersebut adalah :
a.Chasis Ground (CG), pin ini berfungsi membentuk potensial acuan untuk semua rangkaian.
b.Transmit Data (TD), sinyal ini dibangkitkan dari DTE untuk diberikan kepada DCE 
c.Receive Data (RD), sinyal ini datang dari DCE ke DTE atau ke kanal penerima data dari DTE.
d.Request To Send (RTS), sinyal RTS ini dikirimkan DTE untuk diterima DCE sebagai tanda untuk mengadakan komunikasi data.
e.Clear To Send (CTS), sinyal CTS ini sebagai jawaban dari DCE setelah mendapat sinyal RTS dari DTE.
f.Data Set Ready (DSR), sinyal ini dikirimkan DCE setelah ia menerima sinyal DTR dari DTE. 
g. Data Carrier Detect (DCD), sinyal ini menunjukan bahwa DCE telah dapat mendeteksi sinyal DCE yang dikirim pada DTE.
h.Data Terminal Ready (DTR), sinyal ini dikirimkan DTE ke DCE untuk menunjukan DTE telah siap mengirimkan data.

5.Proses Handshaking
Hand shaking adalah proses awal sebelum terjadi pertukaran informasi antara kedua peralatan. Kedua peralatan yang dimaksud adalah DTE dan DCE. Prosedur handshaking merupakan satu proses dimana DTE dan DCE saling memberikan sinyal-sinyal pada proses awal sampai kedua peralatan tersebut siap melakukan komunikasi data. 
Penjelasan dari prosedur handshaking adalah sebagai berikut :
a.DTE akan menset DTR on (Pin 20) dan mengirimkan sinyal ke DCE. DCE akan menjawab bahwa dia siap untuk berhubungan dengan menset DSR on (Pin 6) dan mengirimkannya ke DTE.
b.DTE kemudian mengirim RTS on (Pin 4) ke DCE untuk memberitahukan bahwa ingin mengirimkan data. Pada saat bersamaan DCE di arah lawan akan mengirimkan sinyal DCD ke DTE arah lawan.
c.DCE akan menjawab ke DTE dengan mengirimkan sinyal CTS on (pin 5) untuk membertahukan bahwa DTE boleh memulai untuk mengirimkan data.
d.DCE selanjutnya memberitahukan DTE bahwa pembawa data terdeteksi dengan mengirimkan sinyal DCD on (Pin 8).
F.Mode Transmisi
Untuk menyalurkan data dari sumber (source) pada penerima diperlukan hubungan komunikasi (communication link). Saluran komunikasi ini melibatkan masalah trasmisi dan dalam hal ini transmisi data. 
Untuk transmisi itu sendiri mempunyai beberapa mode diantaranya :

a.Transmisi Paralel
Dalam mode transmisi paralel, data dikirim melalui beberapa kanal sekaligus. Transmisi paralel ini digunakan bila dikehendaki kecepatan yang tinggi. Kanal yang digunakan harus mempunyai karakteristik yang baik (kanal fiber optik). Kerugiannya, tidak baik untuk pengiriman jarak jauh, karena penambahan jarak akan menambah distorsi yang lebih besar dan hilangnya sinkronisasi pengiriman data paralel yang masuk ke peralatan penerima. Selain itu transmisi ini tidak efisien karena memerlukan banyak kawat untuk menghubungkan data dan ditambah dengan informasi tambahan untuk mengontrol terminal lawan.

b.Transmisi Serial
Transmisi serial adalah komunikasi data yang proses pengiriman dan penerimaannya berlangsung secara berurutan (serial). Data yang dikirimkan bit perbit lewat kanal komunikasi tertentu. 

Berdasarkan cara sinkronisasi dikenal dua mode transmisi serial yaitu :

•Transmisi Sinkron (synchronous )
Transmisi ini digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan tinggi. Data dikirim secara berturut-turut tanpa adanya waktu antara karena dikirim secara per blok. Keuntungan transmisi sinkron ini adalah efisiensinya terhadap penggunaan waktu. Dalam sistem ini baik pengirim maupun penerima melakukan sinkronisasi secara bersamaan setiap sekian ribu bit data. Sedangkan kerugian pada transmisi sinkron ini adalah jika terjadi kesalahan karena sinkronisasi, maka yang akan hilang adalah satu blok karakter data.

•Transmisi tidak sinkron (Asynchronous)
Adalah transmisi dengan sistim start-stop bit. Pada transmisi jenis ini data disinkronkan tiap karakter. Sinkronisasi dilakukan dengan memberikan start bit pada awal karakter dan memberikan stop bit pada akhir karakter.

G.Jenis Transmisi
 
Dilihat dari cara pengiriman informasi dari pengirim pada penerima, dikenal beberapa cara yaitu :

a.Komunikasi Satu Arah ( Simplex ) 
Komunikasi simplex yaitu komunikasi dimana data dikirim hanya satu arah jadi pemancar dan penerima tugasnya tetap. Metoda ini jarang digunakan pada komunikasi data.

b.Komunikasi Half Duplex (HDX)
Dalam metode ini data dapat dikirim secara dua arah, dalam arti pengirim dan penerima dapat saling berhubungan secara bergantian. Metode ini umumnya digunakan pada komunikasi data. Dalam metode ini dikenal pula istilah “Turn Around Time”, yaitu waktu yang diperlukan untuk mengganti arah transfer data.

c.Komunikasi Full Duplex
Dalam metode ini data dapat dikirim dan diterima pada waktu yang bersamaan. Biasanya metoda ini digunakan pada sistem komunikasi data yang menggunakan fasilitas saluran sewa (leased line).

H.Kecepatan
Satu aspek penting dalam komunikasi data adalah kecepatan pengiriman lewat media transmisi. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui faktor apakah yang memegang peranan penting dalam menentukan kecepatan maksimum. Kecepatan transmisi maksimum ditentukan oleh mutu saluran dan modem itu sendiri.

Secara umum ada tiga cara untuk menyatakan kecepatan yaitu :
a.Kecepatan modulasi atau Baud ( Bd ).
b.Kecepatan transmisi atau karakter per detik (Cps ).
c.Kecepatan sinyal ( Bps ). Kecepatan sinyal adalah kecepatan pengiriman bit informasi kepada modem untuk ditransmisikan.
I.PROTOKOL
Protokol adalah sekumpulan peraturan yang mengatur komunikasi antara sistem komputer yang berbeda-beda dan media perantara/saluran transmisi yang sama. Dengan perkataan lain protokol-lah yang mengendalikan proses pertukaran data, dalam hal apa yang di komunikasikan, bagaimana cara berkomunikasi dan kapan berkomunikasi, semua ini diatur oleh protokol.Secara umum, tugas pokok protokol pada jaringan komputer 
adalah :

•Mengatur pertukaran data.
•Mengatur prioritas pemakaian jaringan.
•Melakukan proses sinkronisasi.
•Mengatur babak penyambungan antara pemakai jaringan.
•Mengatur babak pemutusan hubungan antara pemakai jaringan.
•Mengatur routing atau jalan keluar.
•Mengatur aliran data.
•Pengamatan komponen jaringan dan pemakai jaringan.
•Mengefisiensikan sumber daya manusia, termasuk pemantauan dan pencegahan.
•Membuat lapisan yang transparan antara pemakai jaringan dan simpul (node).
•Mengatur masalah keamanan dan kerahasiaan data.

J.Peralatan Pendukung

a.Host atau Node
Host merupakan prosesor utama (main prosesor) didalam jaringan komunikasi data. Host lokal prosesor atau sistem komputer yang dapat di akses oleh pemakai tanpa melaui jaringan. Sedangkan host remote adalah prosesor atau sistem komputer yang dapat diakses atau digunakan oleh pemakai harus melaui jaringan.

b.Link atau Saluran
Link adalah saluran komunikasi data yang menghubungkan host yang satu dengan host yang lainnya. Saluran tersebut dapat berupa saluran kabel telepon, kabel coaxial atau jenis media yang lain. Saluran tersebut dapat juga apa yang disebut dengan simpul yang transparan.

c.Perangkat lunak / software
Perangkat lunak (software) merupakan komponen yang paling penting dalam suatu jaringan. Fungsinya adalah sebagai pengatur jalannya informasi pemakai dan pengelola hubungan simpul yang satu dengan yang lain. Tanpa perangkat lunak, simpul yang satu dengan simpul yang lain hanya berhubungan secara fisik saja , tetapi tidak dapat saling berkomunikasi.

d.Perangkat keras (hardware)
DTE (Data Terminal Equipment), digunakan untuk mengolah dan memproses data yang akan dikirim dan data yang diterima. Pada mulanya DTE tidak lebih dari sebuah mesin teletype, tapi kemudian kini DTE kebanyakan sudah berbentuk sebuah komputer. Secara singkat DTE memiliki fungsi seperti CE (Data Communication Equipment), berfungsi sebagai jalan atau media bagi data yang sudah diolah DTE, sehingga pertukaran data dapat berlangsung dengan baik.

Perangkat yang tergolong dalam DTE adalah :
1.Komputer
2.Server
3.Printer
4.Terminal
5.Host 

0 comments:

Post a Comment