Coca-cola yang biasa kita nikmati sekarang ini sudah jauh berbeda dengan coca-cola saat pertama kali diperkenalkan di akhir abad ke-19. Sebagaimana tertera dalam kemasan, kandungan minuman coca-cola adalah air berkarbonasi, gula, dan konsentrasi kola termasuk caramel. Namun saat pertama kali diramu coca-cola bukanlah minuman caramel bersoda sebagaimana yang kita nikmati sekarang.
Ramuan Coca-Cola dibuat pertama kali pada tahun 1886 oleh John Smith Pemberton, seorang ahli farmakologi Amerika Serikat, di ramuan awal ini Coca-Cola dibuat dari daun koka, biji kola, dan anggur, Koka (Erythroxylon coca) seperti yang kita tahu adalah sejenis tanaman penghasil kokain. Pemberton saat itu mengklaim bahwa bahan-bahan ini bisa memperbaiki fungsi pencernaan, pernapasan, dan sistem saraf. Disajikan dalam bentuk minuman tonik dan anggur, ramuan ini dipercaya bisa mencerdaskan peminumnya. Namun, belakangan diketahui bahwa daun koka memiliki efek adiktif yang negative.
Jika parah efek kecanduan koka ini seperti efek negative bahan narkotik semacam morfin. Sejak itu timbul penolakan terhadap minuman intelektual ini. Menanggapi protes tersebut, Pemberton kemudian menghilangkan kandungan koka di dalam ramuannya tanpa mengubah rasanya. Kebetulan dalam hal rasa yang lebih berperan adalah kandungan kola bukan koka. Ketika penjualan minuman beralkohol mulai dibatasi, Pemberton menghilangkan unsur anggur di dalam versi baru Coca-Cola dengan ramuan baru itu Pemberton ingin mengubah citra minuman buatannya dari anggur beralkohol menjadi minuman ringan tanpa alcohol yang bisa dijual bebas. Selain mengganti anggur dengan sirup gula, Pemberton juga mengganti biji kola dengan caramel konsentrat. Sekalipun isinya sudah tidak mengandung koka, nama Coca-Cola tetap dipertahankan karena nama Coca-Cola saat itu sudah menjadi merek dagang yang sangat terkenal.
Thursday, 16 February 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment